Hey kenalkan namaku Liliyana. Aku punya cerita tentang kisah
hidupku yang indah ini. Yah indah untuk saat ini dan selamanya. Ternyata yang
awalnya sangat buruk bisa jadi akhir yang sangat indah seperti ini. Oke baca
ceritaku ini.
Dulu aku pernah mencintai seorang yang tak pernah
mencintaiku. Yah memang sakit ya kalau kita tau dia tidak mencintai kita. Entah
mengapa aku bisa mencintai dia. Tak ada alasan yang bisa menjelaskan mengapa
aku begitu mencintainya. Mungkin satu alasannya. Karena aku ingin memilikimu.
Sebut saja namanya Hendra. Seorang yang aku cintai itu tidak
peduli denganku. Apapun tentangku dia tak mau peduli. Padahal aku sudah
mengungkapkan kalau aku cinta sama dia. Dia hanya tersenyum kecut kepadaku.
Karena saking cintanya aku rela malu didepan banyak orang. Aku menyatakan cinta
kepadanya dihadapan ratusan siswa disekolah. Tapi apa yang dia lakukan? Dia
menolakku. Sampai-sampai sahabatku Vita dan pacarnya Alvent memaki Hendra
karena dia menolakku. Aku ingat sekali apa yang dikatakan Hendra saat itu.
“Aku mau jadi pacar kamu kalau kamu siap untuk diselingkuhin”.
Aku pun menjawab “Iya” sangat cepat karena aku sangat
mencintainya dan ingin memilikinya. Vita dan Alvent sempat kaget saat Hendra
berbicara seperti itu. Mereka marah tapi aku mencoba menjelaskan dan akhirnya
mereka rela aku melakukan hal itu. Mungkin sebagian mereka menganggap aku
bodoh. Tapi apalah artinya itu karena aku sudah dibutakan oleh cinta.
Aku pun menjadi pacar Hendra. Dan benar saja yang dikatakan
Hendra itu kalau dia ingin selingkuh. Tak tanggung-tanggung dia berani
selingkuh didepanku langsung. Kalian tau siapa yang menjadi selingkuhan Hendra?
Ternyata dia kakak tiriku sendiri. Dia satu tahun lebih tua dari Hendra. Heran
kenapa harus dia? Kenapa harus kaka tiriku? Aku semakin benci dengannya. Dia
sudah merebut semua dariku dan kini dia mengambil Hendra juga dariku? Tuhan apa
salahku? Kurang sabar apa aku selama ini?
Aku tetap menjadi pacar Hendra dan kakak tiriku semakin
diperhatikan dengan Hendra. Aku menahan semua sakit ini dibalik senyumanku. Aku
berpura-pura tegar padahal rapuh. Aku berpura-pura tidak ada apa-apa padahal
ada apa-apa. Ini semua aku lakukan demi Hendra. Ya hanya demi Hendra orang yang
aku cintai. Hampir setiap malam aku menangis. Tapi seiring dengan berjalannya
waktu aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan seperti ini.
Sempat ingin mengakhiri hubungan dengan Hendra. Tapi hati
kecil ini menolak dengan keras. Aku pun mempertahankan semua ini. Pernah suatu
ketika aku dirawat seminggu di rumah sakit gara-gara penyakit maagku kumat.
Hendra pun cuma sekali menjenguk aku. Mungkin hanya 5menit dan dia hanya
melihatku saja. Aku melihat tatapan mata Hendra tidak seperti biasanya. Tatapan
mata yang dulu dingin kini berubah menjadi care. Hendra sadar jika aku
memandanginya lalu dia keluar dan tak pernah menjenguk lagi.
“Li, kamu tau apa yang sebenarnya aku rasakan? Aku kini
berubah. Aku mencintaimu Li. Aku bodoh Li maafkan aku. Kenapa aku engga milih
kamu waktu dulu? Ah, apakah aku sudah terlambat untuk mengungkapkan semua ini
Li? Aku sudah tersakiti oleh kakakmu itu. Dia tega sekali berselingkuh
didepanku Li. Apa ini karma yang aku terima atas semua perbuatanku kepadamu?
Kalau pun ini karma aku siap menerimanya Li. Aku bodoh!!! Merasa orang paling
bodoh karena telah menyia-nyiakan orang yang benar-benar mencintaiku setulus
hatinya. Ternyata kakakmu hanya mempermainkanku. Aku sudah benci dia Li dan
kini aku beralih mencintaimu. Apakah masih ada ruang dihatimu untukku? Masihkah
kau mencintaiku seperti setahun yang lalu? Aku mohon Li maafkan aku”, batin
Hendra. Dan ehm sepertinya dia galau.
Akhirnya aku dinyatakan sembuh oleh dokter dan aku
diperbolehkan untuk pulang. Aku kaget yang menjemputku adalah Hendra. Tumben
sekali dia memperhatikanku batinku. Aku tetap positif thinking tentangnya. Tak
seperti biasanya, dia tersenyum ikhlas kepadaku. Nge-fly sih tapi aku mencoba
untuk biasa saja. “Hay Li, apa kabar?Maaf ya aku sudah bikin kamu sakit” kata
Hendra. “Sudah lebih baik dari sebelumnya :)” jawabku. “Yasudah ayo aku anter
kamu ke rumah” ajak Hendra. “Terus Kakak aku gimana? Sekarang kan waktunya dia
pulang kuliah Ndra” kataku. “Ah sudah biarkan saja dia. Toh dia juga sudah
besar bisa pulang sendiri” kata Hendra. Dia membawakan tas pakaianku dan
menuntunku untuk berjalan. Dan akhirnya aku pulang dengan Hendra.
Sesampainya di rumah aku kaget melihat kakakku sedang
bermesraan dengan teman laki-lakinya. Refleks aku memanggil kakakku. Kakakku
tampak begitu kaget juga. Dan teman laki-laki kakakku itu langsung berlari
keluar dan pulang mungkin. Kakakku marah kepadaku. Dan kalian tau apa yang
terjadi? Hendra menampar kakakku. Dia membelaku dan melindungiku. Dia memelukku
erat. Akhirnya kakakku meninggalkan kami berdua sendiri dirumah. Aku menangis
melihat keadaan saat ini dan dengan sigap Hendra memelukku semakin erat dan dia
mengusap rambutku dengan penuh kelembutan. Aku merasa tenang dan damai.
3hari Hendra merawatku. Dia sangat perhatian denganku dan
saat itu aku yakin kalau dia kini juga mencintaiku. Benar-benar mencintaiku.
Saat aku selesai disuapi Hendra, Hendra menggenggam tanganku dan dia berkata “Li,
kamu tau apa yang sebenarnya aku rasakan? Aku kini berubah. Aku mencintaimu Li.
Aku bodoh Li maafkan aku. Kenapa aku engga milih kamu waktu dulu? Ah, apakah
aku sudah terlambat untuk mengungkapkan semua ini Li? Aku sudah tersakiti oleh
kakakmu itu. Dia tega sekali berselingkuh didepanku Li. Apa ini karma yang aku
terima atas semua perbuatanku kepadamu? Kalau pun ini karma aku siap
menerimanya Li. Aku bodoh!!! Merasa orang paling bodoh karena telah menyia-nyiakan
orang yang benar-benar mencintaiku setulus hatinya. Ternyata kakakmu hanya
mempermainkanku. Aku sudah benci dia Li dan kini aku beralih mencintaimu.
Apakah masih ada ruang dihatimu untukku? Masihkah kau mencintaiku seperti
setahun yang lalu? Aku mohon Li maafkan aku”. Aku dengan tersenyum menjawab “Aku
masih mencintaimu sama seperti dulu. Bahkan sampai saat ini aku lebih
mencintaimu dari yang sebelumnya. Walaupun kamu pernah menyakitiku dan
mengabaikanmu aku tetap mencintaimu dan aku tetap ada untukmu Ndra. Sungguh aku
masih mencintaimu. Aku memaafkanmu Ndra. Tidak ada kata terlambat untuk semua
ini. Mari kita ulangi dari awal lagi Ndra J
Aku mencintaimu Ndra J”
Kataku. “Aku juga sangat mencintaimu Li” ucap Hendra lalu dia mencium keningku.
5th berlalu. Aku dan Hendra sudah selesai kuliah. Kini Mama
dan Papa sudah menjadi keluarga yang utuh lagi J
dan Kakakku sudah mempunyai suami bahkan sudah mempunyai seorang bayi mungil
namanya Claressa. Hendra sudah benar-benar mantab untuk menjadikanku pendamping
hidupnya. Dan kedua keluarga kamipun sudah setuju dan sangat mendukung rencana kami
untuk menikah.
Waktunya telah tiba untuk kami melangsungkan resepsi. “Kau
sangat cantik Sayang memakai gaun ini” ucap Hendra. “Kau juga sayang. Kau
tampan sekali” ucapku. Kamii berdua berjalan menuju altar. Kemudian acara pun
dimulai dan akhirnya kini aku resmi menjadi istri dari seorang Hendra Setiawan J.
Ternyata tidak selamanya cinta membuat sengsara dan tidak
selamanya juga cinta itu indah. Cinta datang hanya kepada orang- orang yang
percaya bahwa cinta itu ada J.
Danke yang sudah mau membaca cerita singkatku ini J . yah itung-itung
ngobatin stress garagara mau UAS sama sibuk dengan kegiatan jadi panitia -_-.
Sekali lagi terimakasih J
Mohon doanya ya semua J
doakan UAS ku lancar dan semua kegiatanku lancar J
AMIN AMIN AMIN J
terimaksih yang sudah mau mendoakan. Semoga Allah membalas kebaikan kalian
semua :*
0 komentar:
Posting Komentar